happy sponge

Senin, 03 November 2014

Makalah "Karangan, Mata Kuliah Bahasa Indonesia



Tugas Kelompok 8
Dosen Pembimbing : Andi Aisyah S.Pd., M.Pd.

KARANGAN





Disusun Oleh
Abdul Rahman Nur       1321020062/C
Aswan Irfan Riansyah   1321020144/C
Nur Laila                       1321020103 /C             



PRODI SIYASAH
FAKULTAS SYARIAH
IAIN RADEN INTAN
LAMPUNG
2013



KATA PENGANTAR

            Banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat, segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Karangan”.
            Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen, teman-teman dan semua pihak yang telah banyak memberi dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.




Bandar Lampung, 22 September 2013




Penulis




BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
Karangan merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata, kalimat dan alenia untuk menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu dan tertuang dalam tulisan. Agar karangan dapat dipahami oleh pembaca maka seorang penulis perlu memahami tentang pengertian, tujuan, ciri-ciri serta jenis-jenis karangan. Karangan juga hal yang sering kali kita temukan dalam berbagai media baik media pembelajaran, media komunikasi cetak, karya ilmiah dan lain-lain. Namun sering kali pembaca sulit memahami dan menangkap informasi di dalam karangan tersebut. Hal itu dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat luas khususnya di bangku pendidikan tengtang karangan itu sendiri. Karena itulah makalah “Karangan” ini kami tulis.

1.2.            Rumusan Masalah
1.2.1.      Apakah pengertian karangan?
1.2.2.      Apakah tujuan-tujuan mengarang?
1.2.3.      Apa sajakah jenis-jenis karangan?
1.2.4.      Bagaimana cara membedakan jenis karangan yang satu dengan yang lainnya?

1.3.            Batasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis membatasi pembahasan makalah pada pengertian karangan, macam, sifat, dan bentuk karangan, serta karangan ilmiah dan non-ilmiah.

1.4.            Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini agar kita dapat mengetahui :
1.      Pengertian karangan
2.      Tujuan-tujuan mengarang
3.      Jenis-jenis karangan.
4.      Perbedaan antara satu karangan dengan karangan yang lain

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.            Pengertian karangan
Karangan merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata, kalimat dan alenia untuk menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu dan tertuang dalam tulisan. Menulis atau mengarang pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, dan kemauan serta informasi ke dalam tulisan dan mengirimkannya kepada orang lain. Selanjutnya, menurut Tarigan menulis atau mengarang adalah proses menggambarkan suatau bahasa sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat dipahami pembaca.

2.2.            Tujuan mengarang
Tujuan utama menulis atau mengarang adalah sebagai sarana komunikasi tidak langsung. Tujuan menulis banyak sekali ragamnya. Menurut Syafie’ie tujuan penulisan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.      Mengubah keyakinan pembaca
2.      Menanamkan pemahaman tertentu kepada pembaca
3.      Merangsang proses berfikir pembaca
4.      Menyenangkan atau menghibur pembaca
5.      Memberitahu pembaca
6.      Memotivasi pembaca
Selain itu, Hugo Harting mengklasifikasikan tujuan penulisan antara lain :
1.      Tujuan penugasan (assignment purpose)
2.      Tujuan altruistik (altruistic purpose)
3.      Tujuan persuasi (persuasive purpose)
4.      Tujuan penerangan (informational purpose)
5.      Tujuan pernyataan (self-expressive purpose)
6.      Tujuan kretif (creative purpose)
7.      Tujuan pemecahan masalah (problem-solving purpose)
Tujuan-tujuan penulisan tersebut kadang-kadang berdiri sendiri secara terpisah, tetapi sering pula tujuan ini tidak berdiri sendiri melainkan merupakan gabungan dari dua atau lebih tujuan yang menyatu dalam suatu tulisan. Oleh karena itu, tugas seorang penulis tidak hanya memilih topik pembicaraan yang sesuai atau serasi, tetapi juga harus menentukan tujuan yang jelas. Penentuan tujuan menulis sangat erat hubungannya dengan bentuk atau jenis-jenis tulisan atau karangan.

2.3.            Jenis-jenis karangan
Tulisan atau karangan pada hakikatnya adalah representasi bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk visual menurut sistem ortografi tertentu. Banyak aspek bahasa lisan seperti nada, tekanan, irama serta beberapa aspek lainnya tidak dapat direpresentasikan dalam bentuk tulisan. Begitu juga halnya dengan aspek fisik seperti gerak tangan, tubuh, kepala, wajah, yang mengiringi bahasa lisan tidak dapat diwujudkan dalam bahasa tulis. Oleh karena itu, dalam mengemukakan gagasan secara tertulis, penulis perlu menggunakan bentuk tertentu. Bentuk-bentuk tersebut seperti dikemukakan oleh Semi bahwa secara umum karangan dapat dikembangkan dalam empat bentuk yaitu narasi, eksposisi, deskripsi, argumentasi dan persuasi.

2.3.1.                Narasi
2.3.1.1.                Pengertian
Narasi adalah karangan atau cerita yang menyajikan rangkaian peristiwa secara berurutan. Peristiwa harus benar-benar terjadi, tetapi boleh juga hanya imajinasi atau fiksi. Oleh karena itu, karangan atau tulisan narasi bisa digunakan untuk banyak tujuan seperti sejarah, novel, berita, biografi dan lain-lain. Di dalamnya terdapat peristiwa atau kejadian dalam sebuah urutan waktu, dimana tokoh di dalamnya berinteraksi dalam berbagai konflik yang terjadi. Pertautan antara ketiga unsur tersebut, yaitu peristiwa atau kejadian, munculnya tokoh, dan adanya konflik, disebut plot atau alur


2.3.1.2.                Tujuan menulis karangan narasi
Setiap membuat tulisan atau karangan, penulis tentu mempunyai tujuan dalam penulisannya. Dalam menulis narasi, setidaknya ada beberapa tujuan seperti:
a.       Memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan.
b.      Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.

2.3.1.3.                Unsur karangan narasi
Ada beberapa unsur penting yang harus ada dalam penulisan karangan narasi untuk membedakan narasi dengan karangan yang lainnya. Unsur-unsur tersebut adalah :
1.      Tema
Tema adalah pokok pembicaraan yang menjadi dasar cerita.
2.      Alur atau plot
Alur atau plot adalah jalinan cerita  antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya.
3.      Setting tempat dan waktu
Setting adalah tempat dan waktu kejadian dalam suatu cerita.
4.      Watak
Watak adalah sifat, perangai, atau tingkah laku suatu tokoh.
5.      Suasana
Suasana adalah suatu kesan yang ditimbulkan  sehingga pembaca dapat turut merasakan suasana yang dihadapi oleh pelaku. Dalam suasana terdapat masalah atau konflik dan resolusi atau penyelesaian masalah.
6.      Amanat
Amanat adalah pesan moral yang terkandung dalam suatu cerita.
7.      Sudut pandang pengarang
Sudut pandang berhubungan dengan dari mana penulis memandang suatu peristiwa. Umumnya penulis menceritakannya dalam sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.

2.3.1.4.                Ciri-ciri karangan narasi
    Ada beberapa ciri-ciri yang dapat membuat pembaca mudah membedakan antara karangan narasi dan lainnya. Ciri-ciri tersebut antara lain :
1.  Terdapat perbuatan atau tindakan yang mengakibatkan masalah atau penyelesaian.
2.  Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
3.  Dirangkai dalam urutan waktu.
4.  Berusaha menjawab pertanyaan “apa yang terjadi?”
5.  Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
6.  Ada konflik, karena tanpa konflik biasanya narasi tidak menarik.
7.  Memiliki nilai estetika.
8.  Terkadang dibumbui dengan sudut pandang penulis.

2.3.1.5.                Jenis-jenis narasi
1.    Narasi ekspositorik (Narasi Teknis)
Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menuliskan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai dengan eksposisi, maka ketentuan eksposisi maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
2.      Narasi sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat
3.      Narasi Informatif
Narasi informatif adalah narasi yang memiloiki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang

2.3.1.6.                Contoh
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang




2.3.2.                Eksposisi
2.3.2.1.                Pengertian
Eksposisi adalah karangan yang berusaha menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan pembacanya dengan disertai contoh, gambar, grafik, ilustrasi, dll. Umumnya berbentuk prosa. Karangan ini bersifat ilmiah/ nonfiksi. Sumber karangan paragraf eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.

2.3.2.2.                Ciri-ciri
Ciri-ciri paragraf/karangan eksposisi adalah:
1.      Berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan.
2.      Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana.
3.      Disampaikan secara lugas dengan menggunakan bahasa baku.
4.      Bersifat netral, dalam artian tidak memihak dan memaksakan sikap penulis kepada pembaca.

2.3.2.3.                Macam-macam
2.3.2.3.1.               Eksposisi definisi
Contohnya:
Bekam atau hijamah adalah sebuah teknik pengobatan yang dilakukan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh lewat permukaan kulit. Menurut pemahaman umum, sebenarnya ia berfungsi untuk membuang darah yang telah rusak atau teroksidasi karena tingginya oksidan dalam tubuh.
2.3.2.3.2.               Eksposisi proses
Contohnya:
Hingga saat ini, bantuan untuk korban gunung merapi belum merata. Hal ini bisa disaksikan di beberapa wilayah Sleman, misalnya di desa P. Sampai saat ini warga desa P hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Keadaan seperti ini menunjukan bahwa bantuan pemerintah belum merata.
2.3.2.3.3.               Eksposisi klasifikasi
2.3.2.3.4.               Eksposisi ilustrasi (contoh)
2.3.2.3.5.               Eksposisi perbandingan & pertentangan
2.3.2.3.6.               Eksposisi laporan

2.3.2.4.                Langkah-langkah membuat paragraf eksposisi adalah:
1.  Menentukan tema.
2.  Menentukan tujuannya.
3.  Memilih materi.
4.  Memilih materi yang ingin diambil.
5.  Membuat kerangka karangan.
6.  Mengembangkan kerangka karangan.

2.3.3.                Deskripsi
2.3.3.1.                Pengertian
Deskripsi adalah karangan yang melukiskan suatu tempat, situasi, orang, atau barang/benda sehingga pembaca dapat merasakan arti atau maksud dari karangan atau tulisan tersebut.

2.3.3.2.                Ciri-ciri
1)      Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu.
2)      Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang  dideskripsikan.
3)      Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan.
4)      Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis.

2.3.3.3.                Contoh
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain

2.3.3.4.                Langkah menyusun deskripsi
Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan Tentukan tujuan Tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan menurut kepentingan Kembangkan kerangka menjadi deskripsi

2.3.4.                Argumentasi
2.3.4.1.                Pengertian
Argumentasi adalah karangan yang berusaha memberikan alasan dengan bukti yang kuat yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Argumentasi ada yang panjang, yang pendek, dahkan dapat terdiri atas beberapa kalimat saja.

Dilihat dari struktur informasinya, dalam karangan/paragraf argumentasi akan ditemukan:
1.          Pendahuluan
Bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukan dasar-dasar mengapa argumentasi itu dikemukakan.
2.          Tubuh argumen
Bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar. Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argumen harus dianalisis, disusun, dan dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusunan fakta, dan jalan fikiran yang logis.
3.          Kesimpulan atau ringkasan
Bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis.

2.3.4.2.                Ciri-ciri
1.      Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga  kebenaran itu diakui oleh pembaca
2.      Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
3.      Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
4.      Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
5.      Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian




2.3.4.3.                Contoh
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.

2.3.4.4.                Langkah menyusun karangan argumentasi
Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi

2.3.5.                Persuasi
2.3.5.1.                 Pengertian
Persuasi adalah karanganang berisi ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti meyakinkan sehingga pembaca membenarkan dan bersedia melaksanakan ajakan tersebut. Pada umumnya karangan ini berbentuk prosa.

2.3.5.2.                 Contoh
Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga.

2.3.5.3.                Langkah menyusun persuasi
1)       Menentukan topik/ tema
2)       Merumuskan tujuan
3)       Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4)       Menyusun kerangka karangan
5)       Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi

2.4.                 Karangan ilmiah
2.4.1.                Pengertian
Karangan ilmiah adalah suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.

2.4.2.                Ciri-ciri karangan ilmiah:
1.      Menyajikan fakta.
2.      Jelas, artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
3.      Logis, artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
4.      Lugas, artinya pembicaraan langsung pada hala yang pokok.
5.      Netral,maksudnya pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu
6.      Objektif, artinya semua keterangan benar-benar aktual dan apa adanya.
7.      Tidak pleonastis, maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan (hemat) atau tidak berbelit-belit.
8.      Seksama, artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau kekhilafan sekecil apapun.
9.      Sistematis, artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
10.  Tuntas, artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-lengkapnya.

2.4.3.                Syarat-syarat karangan ilmiah
1.   Memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2.   Keindahan karangan ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3.   Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi
4.   Karangan ilmiah terdiri atas unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5.   Karangan ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6.   Karangan ilmiah terdiri dari rangkaian narasi, ekposisi, deskripsi, dan argumentasi.

2.4.4.               Tujuan Karya Ilmiah
·         Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
·         Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
·         Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
·         Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
·         Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
2.4.5.                     Manfaat Penyusunan Karya Ilmiah
·         Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
·         Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber
·         Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
·         Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis
·         Memperoleh kepuasan intelektual
·         Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
·         Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya

2.4.6.                Jenis-jenis Karangan Ilmiah
2.4.6.1.                Karya Ilmiah Pendidikan
1.      Paper (Karya Tulis)
Paper adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya. Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen. Penulisan paper ini agak diperdalam dengan beberapa sebab antara lain, Bab I Pendahuluan, Bab II Pemaparan Data, Bab III Pembahasan atau analisis dan Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
2.      Pra Skripsi
Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapat gelar sarjana muda. Karangan ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa bagi jenjang akademik atau setingkat D-3.

Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (Latar Belakang Pemikiran, permasalahan, tujuan penelitian/ manfaat penelitian, dan metode penelitian), Bab II gambaran umum (menceritakan keadaan di lokasi penelitian dikaitkan dengan permasalahan penelitian), Bab IV analisis (pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian), Bab V penutup (kesimpulan penelitian dan saran)
3.      Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta-fakta empiris-objektif baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) maupun studi pustaka. Skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan gelar S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran ilmiah yang logis dan empiris.
4.      Thesis
Thesis merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S2).
5.      Disertasi (untuk menyandang gelar doktor)

2.4.6.2.                Karya Ilmiah Penelitian
1.      Makalah seminar
a.       Naskah seminar
Naskah seminar adalahkarya ilmiah yang berisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar.

2.5.                 Karangan Non-Ilmiah
2.5.1.                Pengertian
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

2.5.2.                Ciri-Ciri
Non ilmiah (fiksi) adalah satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isisnya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penyajian dibarengi dengan sejarah, bersifat imajinatif, situasi di dramatisir, bersifat persuasif. Selain itu ciri-ciri karangan non-ilmiah adalah:
1.      Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
2.      Fakta yang disimpulkan subyektif.
3.      Gaya bahasa konotatif dan populer.
4.      Tidak memuat hipotesis.
5.      Penyajian dibarengi dengan sejarah.
6.      Bersifat imajinatif.
7.      Situasi didramatisir.
8.      Bersifat persuasif.
9.      Tanpa dukungan bukti.

2.5.3.                Sifat Karangan non-ilmiah
1)      Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2)      Persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3)      Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4)      Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.

2.5.4.                Jenis-Jenis Karangan Non-Ilmiah
1.      Dongeng
2.      Cerpen
3.      Novel
4.      Drama
5.      Roman.



BAB III
PENUTUP
3.1.            Simpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Karangan merupakan hasil akhir dari pekerjaan merangkai kata, kalimat dan alenia untuk menjabarkan atau mengulas topik dan tema tertentu dan tertuang dalam tulisan.
2.      Setiap karangan yang dibuat memiliki tujuan tertentu menurut masing-masing jenis karangan itu sendiri.
3.      Karangan ada yang ilmiah dan non-ilmiah, dan dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu karangan narasi, eksposisi, deskripsi, argumentasi dan persuasi.
4.      Setiap jenis karangan dapat dibedakan antara satu jenis dengan jenis yang lain dengan melihat isi dan karakteristik dari masing-masing karangan tersebut.
3.2.            Saran
Jika seseorang ingin membuat karangan atau tulisan, baik ilmiah maupun non-ilmiah sebaiknya mempelajari terlebih dahulu dengan seksama dan diulang-ulang agar dapat dengan mudah memilih jenis paragraf yang bisa digunakan dalam tulisan/karangannya dan tidak menimbulkan makna ganda atau pun kalimat/paragraf yang ambigu ketika dinikmati oleh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2006. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Cetakan kedelapan, Jakarta: Akademika Pressindo

Yusuf, Denny.http://dennyyusuf.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-karangan-                          beserta-contohnya_7.html

Shanjaya, Bangkit.http://shimpel.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-karangan-ciri-ciri-beserta.html

Purnomo, Dian.http://catatangembalakecil.blogspot.com/2012/12/macam-macamkarangan-besertacontohnya_13.html

                                
 

1 komentar: